Pada orang yang telah berumur, penyakit Diabetes Mellitus sering muncul tanpa gejala dan kerap baru diketahui bila yang bersangkutan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Apabila penyakit ini dibiarkan tidak terkendali atau penderita tidak menyadari penyakitnya bertahun tahun kemudian akan timbul berbagai komplikasi kronis yang berkaitan patal, seperti penyakit jantung, terganggunya fungsi ginjal, kebutaan, pembusukan kaki yang kadang memerlukan amputasi, atau timbulnya impotensi yang sangat merisaukan.
Saat ini Diabetes mellitus tidak hanya dianggap sebagai gangguan metabolisme karbohidrat, tetapi juga mencakup metabolism protein dan lemak yang diikuti dengan komplikasi yang bersifat kronis terutama terjadi pada struktur dan fungsi pembuluh darah. Oleh karena itu, setiap orang sangat dianjurkan sedini mungkin mewaspadainya dan segera memulai usaha pencegahan.
Untuk itu penyusun akan membahas tiga jenis tanaman obat untuk diabetes mellitus.
( Dalimartha, 2005 : 14 )
Jenis – jenis Tanaman Obat yang dapat Mengobati Diabetes Mellitus Tanaman obat yang digunakan dalam terapi Diabetes Mellitus jumlahnya cukup banyak. Tanaman – tanaman tersebut diantaranya :
a. Lidah buaya ( Aloe vera )
Tunbuhan liar di tempat yang banyak terkena sinar matahari. Lidah buaya ditanam di pot dan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias atau tanaman obat. Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, tepinya berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15 – 36 cm, lebar 2-6 cm, bunga berwarna kuning kemerahan, bijinya kecil, warnanya hitam dan banyak tumbuh di afrika bagian utara, Hindia barat.
Lidah Buaya tahan terhadap kekeringan, karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bagian tanaman yang digunakan adalah daun, bunga, dan akar. Tanaman ini digunakan dalam bentuk segar. Kandungan kimia : Lidah buaya mengandung aloin, barbaloin, isobarbaloin, aleonin, dan aleosin. Efek Farmakologis: Tanaman ini Memiliki rasa pahit dan bersipat dingin. Berkhasiat sebagai antiradang, pencahar, parasiteside, dan untuk memperbaiki pancreas.
b. Kumis Kucing ( Orthosiphon Aristatus )
Tumbuhan tegak, bagian bawah berakar dan tinggi bagian buku – bukunya mencapai 12 cm. batang segi empat agak teratur dan berbulu pendek. Daun tunggal, bentuknya bundar, berbulu halus, pinggir bergerigi, dan kedua permukaan berbintik. Bunga berupa tandan, warna ungu pucat, biru, atau putih. Tumbuh di daratan rendah dan ketinggian sedang. Seluruh bagian tanaman kumis kucing dapat dimanfaatkan untuk ramuan obat terutama daunnya.
Kandungan Kimia : Tanaman ini mengandung orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, garam kalium dan miyoinositol. Herba ini memiliki rasa asin agak pahit dan sepet. Efek Farmakologis : Tamanan ini bersifat antiradang, peluruh air seni, dan penghancur batu saluran kencing. Kumis kucing rasanya pahit dan bersifat sejuk. Rebusan kumis kucing dapat digunakan untuk mengobati penyakit diabetes mellitus ditambah keluhan ginjal dan infeksi saluran kencing.
c. Mengkudu ( Morinda Citrifoli )
Mengkudu tumbuh didataran rendah pada ketinggian tanah 1.500 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini mempunyai barang tidak terlalu besar dan tinggi pohon 3-8 m. daunnya bersusun berhadap-hadapan, panjang daun 20-40 cm, dan lebar 7-15 cm. bunganya berwarna putih, berwarna hijau dan berbentuk lonjong, bijinya banyak dan kecil-kecil terdapat didalam daging buah.
Pada umumnya tumbuhan mengkudu dapat tumbuh secara liar di hutan –hutan atau dipelihara orang dipekarangan rumah. Bagian yang digunakan untuk membuat ramuan obat adalah akar, daun, buah, kulit batang dan bunga. Daun mengkudu termasuk makanan berserat yang dapat mengurangi kenaikan glukosa darah sesudah makan di samping menurunkan kadar lemak darah.
Kandungan Kimia : kulit akar mengkudu mengandung morindin, morindon, dan soranjidiol. Buahnya mengandung alkaloid triterpenoid. Daunnya mengandung protein, zat kapur, zat besi, karoten dan askorbin. Bunganya mengandung protein, zat kapur, zat besi, karoten dan askorbin. Bunganya mengandung glikosida antrakinon. Selain itu mengkudu juga mengandung minyak menguap asam capron dan asam caprylat. Efek farmakologis : Mengkudu berfungsi sebagai penghilang hawa lembap pada tubuh, penambah kekuatan tulang, dan pembersih darah. Perasan air mengkudu dapat digunakan untuk mengobati diabetes mellitus.
d. Sembung ( Blumea balsamifera )
Tumbuh di tempat terbuka dan pada tanah yang agak basah pada ketinggian sampai 2.200 m di atas permukaan laut. Tumbuh tegak, tinggi sampai 4 m berambut halus, bentuk daun bundar, bagian pangkal dan ujung daun lancip, pinggir bergerigi, panjang 8 – 40 cm, lebar 2 – 20 cm, dan terdapat 2 – 3 daun tambahan pada tangkai daunnya. Permukaan daun bagian atas berambut kasar, bagian bawah berambut hseperti beludru. Bunga keluar dari ujung cabang dan warnanya kuning. Buah longkah sedikit melengkung dan panjangnya 1 mm.
Kandungan kimia : Daun sembung mengandung minyak atsiri seperti sineol, borneol, kamper, tannin dan flavonoid. Efek farmakologis : Tanaman ini bermanfaat untuk mengobati penyakit reumatik, masuk angin, antidiare, dan antipiretik. Selain penyakit diatas tanaman ini bermanfaat sebagai ekspektoran (Peluruh Dahak). Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.
Gejala Umum penyakit Deabetes Mellitus. Gejala awal yang timbul pada penderita dewasa yang lebih tua biasanya ringan sehingga mereka tidak merasa perlu untuk berkonsultasi kepada dokter. Akibatnya, sering mereka baru mengetahui menderita diabetes mellitus setelah timbul komplikasi, seperti penglihatan jadi kabur atau bahkan mendadak buta, timbulnya penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit kulit dan saraf bahkan terjadi pembusukan pada kaki ( gangrene ).
Tanda dan gejala yang sering dikeluhkan pasien antara lain rasa haus, banyak kencing, rasa lapar, badan terasa lemas, berat badan turun, rasa gatal, kesemutan, mata kabur, dan kulit kering. Berat badan penderita penyakit diabetes mellitus dapat menurun drastis. Hal ini disebabkan glukosa di dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel jaringan. Keluhan lain penderita adalah sering kencing dan setiap kali air kencing yang dikeluarkan cukup banyak. Keadaan ini terjadi karena kadar glukosa darah yang tinggi. Adanya glukosa dalam air kencing tersebut glukosuria.
Untuk mengeluarkan glukosa melalui ginjal dibutuhkan banyak air. Hal inilah yang menyebabkan penderita sering kencing (poliuria) yang rasanya manis. Terkadang kencing dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi ) juga mengakibatkan kulit menjadi kering. Rasa haus yang kekurangan air. Akibatnya timbul rangsangan ke susunan saraf pusat sehingga penderita merasa haus dan ingin minum terus (polidipsi) Banyak makan (poliphagia) terjadi karena adanya rangsangan ke susunan saraf pusat karena kadar glukosa di dalam sel ( intraselluler ) berkurang. Akibat kekurangan glukosa intraseluler maka timbullah rangsangan sehingga penderita merasa lapar dan ingin makam.
Untuk mengatasi kekurangan energy maka tubuh menggunakan cadangan lemak. Cadangan lemak dirombak (lipolisis) dan mengakibatkan kadar lemak di dalam darah meningkat (hiperlipidemia). Lipolisis yang berlebihan mengakibatkan ketoasidosis ( metabolic asidosis ) dan menyebabkan pernafasan menjadi cepat dan dalam ( pernapasan kushmaul ) Badan penderita penyakit diabetes mellitus sering terasa lemah dan berat. Hal ini terjadi akibat tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit karena ikut terbuang melalui kencing yang berlebihan.
Gejala lain yang mungkin dikeluhkan penderita diabetes mellitus antara lain kejang pada kaki atau betis akibat kekurangan cairan dan elektrolit, rasa gatal, pada wanita dapat terjadi rasa gatal pada lubang dubur, kemaluan, bisul – bisul, dan mata menjadi kabur. Komplikasi yang mungkin timbul karena pengaruh diabetes mellitus diantaranya adalah gangguan pembuluh darah besar ( makroangiopati ) dan gangguan pembuluh darah kecil (mikroangiopati ). Mikroangiopati menyebabkan kerusakan pada ginjal, mata dan saraf. Adapun makroangiopati mengakibatkan kerusakan pada jantung, otak, dan kaki.
Penyebab Penyakit Deabetes mellitus Penyebab penyakit Diabetes mellitus adalah kurangnya produksi dan ketersediaan insulin dalam tubuh atau terjadinya gangguan fungsi insulin, yang sebenarnyajumlahnya cukup. Jika dilihat lebih mendalam, adabeberapa Faktor yang menyebabkan penyakit diabetes Mellitus, yaitu sebagai berikut. Genetik atau Faktor Keturunan. Dapat dikatakan bahwa diabetes mellitus cenderung diturunkan, bukan ditularkan. Sesuai dengan ilmu genetika, bibit diabetes mellitus menggunakan symbol D untuk yang normal dan symbol d untuk resesif. Diabetes mellitus merupakan penyakit yang terpaut. Kromosom seks. Virus dan bakteri Virus yang diduga menyebabkan diabetes mellitus adalah rubella dan mumps.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa virus dapat menyebabkan penyakit diabetes mellitus melalui mekanisme infeksi sitolitik pada sel betaotomunitas yang menyebabkan hilangnya otomun pada sel beta. Nutrisi Diabetes mellitus dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan nutrisi. Nutrisi yang berlebihan merupakan factor resiko pertama yag diketahui menyebabkan diabetes mellitus. Semakin lama dan berat obesitas akibat nutrisi yang berlebihan, semakin besar kemungkinan terjangkitnya diabetes mellitus. Hormon Insulin. Insulin merupakan salah satu hormone di dalam tubuh manusia yang dihasilkan oleh sel beta palau langerhans yang berada di dalam kelenjar pancreas.
Kelenjar pancreas ini terletak di dalam rongga perut bagian atas, tepatnya dibelakang lambung. Insulin merupakan suatu polipeptida, sehingga dapat juga disebut protein. Dalam keadaan normal bila kadar glukosa darah naik maka insulin akan menuju ke tempat kerjanya ( reseptor ) yaitu 50 % ke hati, 10-20 % ke ginjal, dan 30-40% bekerja pada sel darah, otot, dan jaringan lemak. Adanya insulinlah yang memungkinkan kadar glukosa darah akan kembali normal. Tiga jenis Tanaman Obat untuk Deabetes Mellitus.
Selain jenis medis, diabetes juga dapat diobati dengan ramuan tanaman obat. Tanaman obat tersebut di antaranya. : Brotowali (Tinospora crispa ) Dalam klasifikasi tumbuhan, brotowalitermasuk dalam family Menispermaceae. Brotowli memiliki nama local dari Jawa yaitu Bratawali, dari Sunda Andawali, dan dari wali Antawali. Brotowali tumbuh di hutan dan di lading. Tanaman ini menyukai tempat yang bayak terkena cahaya matahari. Brotowali mampu hidup di tempat yang ketinggiannya mecapai 1.000 m di atas permukaan tanah.
Tanaman ini memiliki ciri sebagai tumbuhan yang merambat. Biasanya di tanam sebagai tumbuhan obat, dan tingi batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berpintil-pintil rapat, dan rasanya pahit. Daun tunggang, bertangkai, panjang 7-12 cm, dan lebar 5-10 cm. Helaian daun bentunya seperti jantung, ujung meruncing, pangkal melengkuk, dan tepi rata. Buahnya kecil dan berwarna hijau, Bunganya kecil, warna hijau muda, dan tanaman ini dapat dikebangbiakandengan stek. Bagian Tanaman yang Digunakan Bagian tanaman yang gunakan adalah bagian batang terutama kulitnya.
Brotowali diperbanyak dengan cara stek, cukup memotong batanya dan menanamnya di tanahyang gembur dan cukup air. Penyiraman untuk menjaga kelembahan tnah dan pemupukan yang baik akan merangsang pertumbuhan brotowali. Komposisi Kandungan kimia :alkaloid, dammar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotosin), dan tinokrisposid. Sifat kimiawi dan efek farmakologis : pahit dan sejuk. Menghilangkan sara sakit (analgetik), penurun panas (antipiretik), melancirkan cairan limpa, meningkatkan sekresi salifa, dan efek sedative. Rebusan brotowali dapat diunkan untuk mengobti diabetes mellitus.
Sambiloto ( Andrographis Paniculata ) Dalam system klasifikasi, sambiloto dikelompokan dalam family Acanthaceae dan bermarga andrographis. Sambiloto memiliki daun dan batang yang rasanya pahit. Sambiloto mempunyai nama local dari sunda yaitu ki oray, dari jawa sambilata, dan dari sumatera pepaitan. Sambiloto tumbuh liar ditempat terbuka dan ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman obat. Tumbuh didaratan rendah sampai ketinggian 700 m diatas permukaan laut.
Batang disertai banyak cabang, daun tunggal, bertangkai pendek,pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2-8 cm, dan lebar 1-3 cm. Bunga berbentuk tabung kecil , dan warnanya putih bernoda ungu.perkembangbiakannya dengan biji atau stek batang. Buah bentuknya memanjang sampai jorong dengan panjang sekitar 1,5cm, lebar 0,5cm, pangkal dan ujungnya runcing . Bila masak warnanya hitam dan akan pecah membujur menjadi empat keping . Bijinya gepeng kecil, warnanya coklat muda.
Perbanyakan dengan biji. Bagian Tanaman yang digunakan Seluruh bagian tanaman sambiloto dapat digunakan sebagai bahan ramuan untuk mengatasi diabetes mellitus , kecuali akar. Di panen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga . Setelah dicuci, dipotong – potong seperlunya lalu dikeringkan. Komposisi Kandungan kimia; daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid, neoandrografolid, flavonoid, alkane, keton, aldehin, mineral ( kalium, kalsium, natrium ), asam kresik, dan dammar. Flavotioid disolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografit, da fan ikulin. Sifat kimiawi dan efek fermakologis : rasa pahit, dingin , masuk meridian paru, lambung , usus besar, dan usus kecil . Antipiretik , analgetik , detoksikan, anti radang , dan detumescent.
Sambiloto juga mampu meningkatkan system kekebalan seluler dan meningkatkan aktivitas kelenjar-kelenjar tubuh. Sambiloto kering dapat digunakan untuk mengobati penyakit diabetes mellitus. Tapak Dara (Catharantus roseus) Tapak dara termasuk famili apocynaceae . tapak dara memiliki nama local dari sunda yaitu kembang tembaga beureum dan dari jawa kembang sari cina. Tapak dara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah.
Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm dan tumbuh subur di daerah yang beriklim tropis. Daun berwarna hijau, dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Penyebarannya melalui biji. Memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapak dara memiliki rumahbiji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran melalui biji. Bagian tanaman yang digunakan Bagian yang digunakan untuk terapi penyakit diabetes adalah bunganya.
Biasanya diolah dengan cara direbus dan airnya diminum. Komposisi Kandungan kimia ; tapak dara mengandung alkaloid. Sekitar 7 jenis alkaloid yang berefek menurunkan kadar glukosa darah. Mengandung vinkristin, vinrosidin, vinblastin, dan vinleurosin. Sifat kimiawi dan efek farmakologis : bersifat hipotensif, pahit, sejuk dan toksik.
Cara Pengolahan Tanaman Obat untuk Diabetes Mellitus.
Adapun cara yang digunakan untuk mengolah tanaman obat secara tradisional adalah sebagai berikut. :
Bahan :
1/3 genggam daun sambiloto,
1/3 genggam daun kumis kucing,
¾ jari batang brotowali
Cara pembuatan :
Semua dicuci dan batang brotowali dipotong – potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Cara pemakaian : Minum setelah makan, 2X1 gelas sehari, pagi dan sore hari.
Sambiloto
Bahan :1/2 genggam daun sambiloto segar
Cara pembuatan :
rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring.
Cara pemakaian :
Minum setelah makan, 3 kali sehari ¾ gelas.
Tapak Dara
Pengolahan tapak dara meliputi 3 cara yaitu :
Cara 1
Bahan :
3 lembar daun tapak dara dan 15 kuntum bunga tapak dara.
Cara pembuatan :
Rebus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal tersisa 2 gelas.
Cara pemakaian :
Air rebusan diminum pagi dan sore setelah makan
Cara II
Bahan :
10 – 16 Lembar daun tapak dara.
Cara pembuatan : Rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas.
Cara pemakaian : setelah dingin diminum. Cara III Bahan : 35-45 gram daun tapak dara kering dan adas pulawaras. Cara pembuatan : Bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara pemakaian : setelah dingin diminum
Saat ini Diabetes mellitus tidak hanya dianggap sebagai gangguan metabolisme karbohidrat, tetapi juga mencakup metabolism protein dan lemak yang diikuti dengan komplikasi yang bersifat kronis terutama terjadi pada struktur dan fungsi pembuluh darah. Oleh karena itu, setiap orang sangat dianjurkan sedini mungkin mewaspadainya dan segera memulai usaha pencegahan.
Untuk itu penyusun akan membahas tiga jenis tanaman obat untuk diabetes mellitus.
( Dalimartha, 2005 : 14 )
Jenis – jenis Tanaman Obat yang dapat Mengobati Diabetes Mellitus Tanaman obat yang digunakan dalam terapi Diabetes Mellitus jumlahnya cukup banyak. Tanaman – tanaman tersebut diantaranya :
a. Lidah buaya ( Aloe vera )
Tunbuhan liar di tempat yang banyak terkena sinar matahari. Lidah buaya ditanam di pot dan di pekarangan rumah sebagai tanaman hias atau tanaman obat. Daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, tepinya berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15 – 36 cm, lebar 2-6 cm, bunga berwarna kuning kemerahan, bijinya kecil, warnanya hitam dan banyak tumbuh di afrika bagian utara, Hindia barat.
Lidah Buaya tahan terhadap kekeringan, karena di dalam daun banyak tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waktu kekurangan air. Bagian tanaman yang digunakan adalah daun, bunga, dan akar. Tanaman ini digunakan dalam bentuk segar. Kandungan kimia : Lidah buaya mengandung aloin, barbaloin, isobarbaloin, aleonin, dan aleosin. Efek Farmakologis: Tanaman ini Memiliki rasa pahit dan bersipat dingin. Berkhasiat sebagai antiradang, pencahar, parasiteside, dan untuk memperbaiki pancreas.
b. Kumis Kucing ( Orthosiphon Aristatus )
Tumbuhan tegak, bagian bawah berakar dan tinggi bagian buku – bukunya mencapai 12 cm. batang segi empat agak teratur dan berbulu pendek. Daun tunggal, bentuknya bundar, berbulu halus, pinggir bergerigi, dan kedua permukaan berbintik. Bunga berupa tandan, warna ungu pucat, biru, atau putih. Tumbuh di daratan rendah dan ketinggian sedang. Seluruh bagian tanaman kumis kucing dapat dimanfaatkan untuk ramuan obat terutama daunnya.
Kandungan Kimia : Tanaman ini mengandung orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, garam kalium dan miyoinositol. Herba ini memiliki rasa asin agak pahit dan sepet. Efek Farmakologis : Tamanan ini bersifat antiradang, peluruh air seni, dan penghancur batu saluran kencing. Kumis kucing rasanya pahit dan bersifat sejuk. Rebusan kumis kucing dapat digunakan untuk mengobati penyakit diabetes mellitus ditambah keluhan ginjal dan infeksi saluran kencing.
c. Mengkudu ( Morinda Citrifoli )
Mengkudu tumbuh didataran rendah pada ketinggian tanah 1.500 m di atas permukaan laut. Tumbuhan ini mempunyai barang tidak terlalu besar dan tinggi pohon 3-8 m. daunnya bersusun berhadap-hadapan, panjang daun 20-40 cm, dan lebar 7-15 cm. bunganya berwarna putih, berwarna hijau dan berbentuk lonjong, bijinya banyak dan kecil-kecil terdapat didalam daging buah.
Pada umumnya tumbuhan mengkudu dapat tumbuh secara liar di hutan –hutan atau dipelihara orang dipekarangan rumah. Bagian yang digunakan untuk membuat ramuan obat adalah akar, daun, buah, kulit batang dan bunga. Daun mengkudu termasuk makanan berserat yang dapat mengurangi kenaikan glukosa darah sesudah makan di samping menurunkan kadar lemak darah.
Kandungan Kimia : kulit akar mengkudu mengandung morindin, morindon, dan soranjidiol. Buahnya mengandung alkaloid triterpenoid. Daunnya mengandung protein, zat kapur, zat besi, karoten dan askorbin. Bunganya mengandung protein, zat kapur, zat besi, karoten dan askorbin. Bunganya mengandung glikosida antrakinon. Selain itu mengkudu juga mengandung minyak menguap asam capron dan asam caprylat. Efek farmakologis : Mengkudu berfungsi sebagai penghilang hawa lembap pada tubuh, penambah kekuatan tulang, dan pembersih darah. Perasan air mengkudu dapat digunakan untuk mengobati diabetes mellitus.
d. Sembung ( Blumea balsamifera )
Tumbuh di tempat terbuka dan pada tanah yang agak basah pada ketinggian sampai 2.200 m di atas permukaan laut. Tumbuh tegak, tinggi sampai 4 m berambut halus, bentuk daun bundar, bagian pangkal dan ujung daun lancip, pinggir bergerigi, panjang 8 – 40 cm, lebar 2 – 20 cm, dan terdapat 2 – 3 daun tambahan pada tangkai daunnya. Permukaan daun bagian atas berambut kasar, bagian bawah berambut hseperti beludru. Bunga keluar dari ujung cabang dan warnanya kuning. Buah longkah sedikit melengkung dan panjangnya 1 mm.
Kandungan kimia : Daun sembung mengandung minyak atsiri seperti sineol, borneol, kamper, tannin dan flavonoid. Efek farmakologis : Tanaman ini bermanfaat untuk mengobati penyakit reumatik, masuk angin, antidiare, dan antipiretik. Selain penyakit diatas tanaman ini bermanfaat sebagai ekspektoran (Peluruh Dahak). Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk pengobatan.
Gejala Umum penyakit Deabetes Mellitus. Gejala awal yang timbul pada penderita dewasa yang lebih tua biasanya ringan sehingga mereka tidak merasa perlu untuk berkonsultasi kepada dokter. Akibatnya, sering mereka baru mengetahui menderita diabetes mellitus setelah timbul komplikasi, seperti penglihatan jadi kabur atau bahkan mendadak buta, timbulnya penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit kulit dan saraf bahkan terjadi pembusukan pada kaki ( gangrene ).
Tanda dan gejala yang sering dikeluhkan pasien antara lain rasa haus, banyak kencing, rasa lapar, badan terasa lemas, berat badan turun, rasa gatal, kesemutan, mata kabur, dan kulit kering. Berat badan penderita penyakit diabetes mellitus dapat menurun drastis. Hal ini disebabkan glukosa di dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel jaringan. Keluhan lain penderita adalah sering kencing dan setiap kali air kencing yang dikeluarkan cukup banyak. Keadaan ini terjadi karena kadar glukosa darah yang tinggi. Adanya glukosa dalam air kencing tersebut glukosuria.
Untuk mengeluarkan glukosa melalui ginjal dibutuhkan banyak air. Hal inilah yang menyebabkan penderita sering kencing (poliuria) yang rasanya manis. Terkadang kencing dapat menyebabkan tubuh kekurangan cairan (dehidrasi ) juga mengakibatkan kulit menjadi kering. Rasa haus yang kekurangan air. Akibatnya timbul rangsangan ke susunan saraf pusat sehingga penderita merasa haus dan ingin minum terus (polidipsi) Banyak makan (poliphagia) terjadi karena adanya rangsangan ke susunan saraf pusat karena kadar glukosa di dalam sel ( intraselluler ) berkurang. Akibat kekurangan glukosa intraseluler maka timbullah rangsangan sehingga penderita merasa lapar dan ingin makam.
Untuk mengatasi kekurangan energy maka tubuh menggunakan cadangan lemak. Cadangan lemak dirombak (lipolisis) dan mengakibatkan kadar lemak di dalam darah meningkat (hiperlipidemia). Lipolisis yang berlebihan mengakibatkan ketoasidosis ( metabolic asidosis ) dan menyebabkan pernafasan menjadi cepat dan dalam ( pernapasan kushmaul ) Badan penderita penyakit diabetes mellitus sering terasa lemah dan berat. Hal ini terjadi akibat tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit karena ikut terbuang melalui kencing yang berlebihan.
Gejala lain yang mungkin dikeluhkan penderita diabetes mellitus antara lain kejang pada kaki atau betis akibat kekurangan cairan dan elektrolit, rasa gatal, pada wanita dapat terjadi rasa gatal pada lubang dubur, kemaluan, bisul – bisul, dan mata menjadi kabur. Komplikasi yang mungkin timbul karena pengaruh diabetes mellitus diantaranya adalah gangguan pembuluh darah besar ( makroangiopati ) dan gangguan pembuluh darah kecil (mikroangiopati ). Mikroangiopati menyebabkan kerusakan pada ginjal, mata dan saraf. Adapun makroangiopati mengakibatkan kerusakan pada jantung, otak, dan kaki.
Penyebab Penyakit Deabetes mellitus Penyebab penyakit Diabetes mellitus adalah kurangnya produksi dan ketersediaan insulin dalam tubuh atau terjadinya gangguan fungsi insulin, yang sebenarnyajumlahnya cukup. Jika dilihat lebih mendalam, adabeberapa Faktor yang menyebabkan penyakit diabetes Mellitus, yaitu sebagai berikut. Genetik atau Faktor Keturunan. Dapat dikatakan bahwa diabetes mellitus cenderung diturunkan, bukan ditularkan. Sesuai dengan ilmu genetika, bibit diabetes mellitus menggunakan symbol D untuk yang normal dan symbol d untuk resesif. Diabetes mellitus merupakan penyakit yang terpaut. Kromosom seks. Virus dan bakteri Virus yang diduga menyebabkan diabetes mellitus adalah rubella dan mumps.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa virus dapat menyebabkan penyakit diabetes mellitus melalui mekanisme infeksi sitolitik pada sel betaotomunitas yang menyebabkan hilangnya otomun pada sel beta. Nutrisi Diabetes mellitus dikenal sebagai penyakit yang berhubungan dengan nutrisi. Nutrisi yang berlebihan merupakan factor resiko pertama yag diketahui menyebabkan diabetes mellitus. Semakin lama dan berat obesitas akibat nutrisi yang berlebihan, semakin besar kemungkinan terjangkitnya diabetes mellitus. Hormon Insulin. Insulin merupakan salah satu hormone di dalam tubuh manusia yang dihasilkan oleh sel beta palau langerhans yang berada di dalam kelenjar pancreas.
Kelenjar pancreas ini terletak di dalam rongga perut bagian atas, tepatnya dibelakang lambung. Insulin merupakan suatu polipeptida, sehingga dapat juga disebut protein. Dalam keadaan normal bila kadar glukosa darah naik maka insulin akan menuju ke tempat kerjanya ( reseptor ) yaitu 50 % ke hati, 10-20 % ke ginjal, dan 30-40% bekerja pada sel darah, otot, dan jaringan lemak. Adanya insulinlah yang memungkinkan kadar glukosa darah akan kembali normal. Tiga jenis Tanaman Obat untuk Deabetes Mellitus.
Selain jenis medis, diabetes juga dapat diobati dengan ramuan tanaman obat. Tanaman obat tersebut di antaranya. : Brotowali (Tinospora crispa ) Dalam klasifikasi tumbuhan, brotowalitermasuk dalam family Menispermaceae. Brotowli memiliki nama local dari Jawa yaitu Bratawali, dari Sunda Andawali, dan dari wali Antawali. Brotowali tumbuh di hutan dan di lading. Tanaman ini menyukai tempat yang bayak terkena cahaya matahari. Brotowali mampu hidup di tempat yang ketinggiannya mecapai 1.000 m di atas permukaan tanah.
Tanaman ini memiliki ciri sebagai tumbuhan yang merambat. Biasanya di tanam sebagai tumbuhan obat, dan tingi batang sampai 2,5 m. Batang sebesar jari kelingking, berpintil-pintil rapat, dan rasanya pahit. Daun tunggang, bertangkai, panjang 7-12 cm, dan lebar 5-10 cm. Helaian daun bentunya seperti jantung, ujung meruncing, pangkal melengkuk, dan tepi rata. Buahnya kecil dan berwarna hijau, Bunganya kecil, warna hijau muda, dan tanaman ini dapat dikebangbiakandengan stek. Bagian Tanaman yang Digunakan Bagian tanaman yang gunakan adalah bagian batang terutama kulitnya.
Brotowali diperbanyak dengan cara stek, cukup memotong batanya dan menanamnya di tanahyang gembur dan cukup air. Penyiraman untuk menjaga kelembahan tnah dan pemupukan yang baik akan merangsang pertumbuhan brotowali. Komposisi Kandungan kimia :alkaloid, dammar lunak, pati, glikosida pikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin, palmatin, kolumbin (akar), kokulin (pikrotosin), dan tinokrisposid. Sifat kimiawi dan efek farmakologis : pahit dan sejuk. Menghilangkan sara sakit (analgetik), penurun panas (antipiretik), melancirkan cairan limpa, meningkatkan sekresi salifa, dan efek sedative. Rebusan brotowali dapat diunkan untuk mengobti diabetes mellitus.
Sambiloto ( Andrographis Paniculata ) Dalam system klasifikasi, sambiloto dikelompokan dalam family Acanthaceae dan bermarga andrographis. Sambiloto memiliki daun dan batang yang rasanya pahit. Sambiloto mempunyai nama local dari sunda yaitu ki oray, dari jawa sambilata, dan dari sumatera pepaitan. Sambiloto tumbuh liar ditempat terbuka dan ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman obat. Tumbuh didaratan rendah sampai ketinggian 700 m diatas permukaan laut.
Batang disertai banyak cabang, daun tunggal, bertangkai pendek,pangkal runcing, ujung meruncing, tepi rata, permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda, panjang 2-8 cm, dan lebar 1-3 cm. Bunga berbentuk tabung kecil , dan warnanya putih bernoda ungu.perkembangbiakannya dengan biji atau stek batang. Buah bentuknya memanjang sampai jorong dengan panjang sekitar 1,5cm, lebar 0,5cm, pangkal dan ujungnya runcing . Bila masak warnanya hitam dan akan pecah membujur menjadi empat keping . Bijinya gepeng kecil, warnanya coklat muda.
Perbanyakan dengan biji. Bagian Tanaman yang digunakan Seluruh bagian tanaman sambiloto dapat digunakan sebagai bahan ramuan untuk mengatasi diabetes mellitus , kecuali akar. Di panen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga . Setelah dicuci, dipotong – potong seperlunya lalu dikeringkan. Komposisi Kandungan kimia; daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid, neoandrografolid, flavonoid, alkane, keton, aldehin, mineral ( kalium, kalsium, natrium ), asam kresik, dan dammar. Flavotioid disolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografit, da fan ikulin. Sifat kimiawi dan efek fermakologis : rasa pahit, dingin , masuk meridian paru, lambung , usus besar, dan usus kecil . Antipiretik , analgetik , detoksikan, anti radang , dan detumescent.
Sambiloto juga mampu meningkatkan system kekebalan seluler dan meningkatkan aktivitas kelenjar-kelenjar tubuh. Sambiloto kering dapat digunakan untuk mengobati penyakit diabetes mellitus. Tapak Dara (Catharantus roseus) Tapak dara termasuk famili apocynaceae . tapak dara memiliki nama local dari sunda yaitu kembang tembaga beureum dan dari jawa kembang sari cina. Tapak dara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah.
Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm dan tumbuh subur di daerah yang beriklim tropis. Daun berwarna hijau, dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Penyebarannya melalui biji. Memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas, dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapak dara memiliki rumahbiji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran melalui biji. Bagian tanaman yang digunakan Bagian yang digunakan untuk terapi penyakit diabetes adalah bunganya.
Biasanya diolah dengan cara direbus dan airnya diminum. Komposisi Kandungan kimia ; tapak dara mengandung alkaloid. Sekitar 7 jenis alkaloid yang berefek menurunkan kadar glukosa darah. Mengandung vinkristin, vinrosidin, vinblastin, dan vinleurosin. Sifat kimiawi dan efek farmakologis : bersifat hipotensif, pahit, sejuk dan toksik.
Cara Pengolahan Tanaman Obat untuk Diabetes Mellitus.
Adapun cara yang digunakan untuk mengolah tanaman obat secara tradisional adalah sebagai berikut. :
Bahan :
1/3 genggam daun sambiloto,
1/3 genggam daun kumis kucing,
¾ jari batang brotowali
Cara pembuatan :
Semua dicuci dan batang brotowali dipotong – potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Cara pemakaian : Minum setelah makan, 2X1 gelas sehari, pagi dan sore hari.
Sambiloto
Bahan :1/2 genggam daun sambiloto segar
Cara pembuatan :
rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring.
Cara pemakaian :
Minum setelah makan, 3 kali sehari ¾ gelas.
Tapak Dara
Pengolahan tapak dara meliputi 3 cara yaitu :
Cara 1
Bahan :
3 lembar daun tapak dara dan 15 kuntum bunga tapak dara.
Cara pembuatan :
Rebus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal tersisa 2 gelas.
Cara pemakaian :
Air rebusan diminum pagi dan sore setelah makan
Cara II
Bahan :
10 – 16 Lembar daun tapak dara.
Cara pembuatan : Rebus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tersisa 1 gelas.
Cara pemakaian : setelah dingin diminum. Cara III Bahan : 35-45 gram daun tapak dara kering dan adas pulawaras. Cara pembuatan : Bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas. Cara pemakaian : setelah dingin diminum
Daun insulin (daun yakon) juga bantu untuk turunkan kadar gula darah.
ReplyDeleteKlik http://berkhasiat.web.id/jualan/diabetes-herbal-kapsul-yakon-plus/ untuk jelasnya...
Atau langsung 0813-80-262524 (Ryan) SMS/WhatsApp/Telegram/Line